Taqiyyah: Memahami Konsep Perlindungan dalam Islam

Taqiyyah adalah istilah yang sering menjadi bahan perdebatan di kalangan umat Islam, terutama antara golongan Syiah dan Sunni. Secara umum, taqiyyah merujuk pada tindakan menyembunyikan keyakinan atau identitas agama seseorang demi melindungi diri dari ancaman atau bahaya. Artikel ini akan membahas pengertian taqiyyah, konteks penggunaannya, serta perbedaan pandangan antara berbagai aliran dalam Islam.

Apa Itu Taqiyyah?
Taqiyyah berasal dari kata Arab “wa-qa-ya,” yang berarti menjaga atau melindungi. Dalam konteks agama, taqiyyah berarti menyembunyikan kebenaran atau menampilkan sesuatu yang berbeda dari apa yang diyakini di dalam hati. Tindakan ini biasanya dilakukan ketika seseorang merasa terancam keselamatan jiwa, harta, atau agamanya. Dalam ajaran Syiah, taqiyyah dianggap sebagai kewajiban yang harus dilakukan dalam situasi tertentu, terutama ketika berada di lingkungan yang tidak ramah terhadap keyakinan mereka.

Taqiyyah dalam Pandangan Syiah
Bagi umat Syiah, taqiyyah merupakan bagian penting dari ajaran mereka. Dalam situasi di mana ada ancaman terhadap keselamatan diri atau keluarga, mereka diperbolehkan untuk menyembunyikan keyakinan mereka. Konsep ini didasarkan pada beberapa ayat Al-Qur’an dan hadis yang menunjukkan bahwa menjaga diri dari bahaya adalah hal yang diperbolehkan dalam Islam. Misalnya, Surah Ali Imran ayat 28 mengizinkan umat Muslim untuk berbuat demikian demi menjaga keselamatan.
Ulama Syiah menjelaskan bahwa taqiyyah bukan hanya sekadar dispensasi, tetapi bisa menjadi kewajiban dalam kondisi darurat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya konsep ini dalam melindungi identitas dan keyakinan mereka di tengah situasi yang tidak aman.

Taqiyyah Menurut Ahlussunah
Di sisi lain, golongan Ahlussunah wal Jama’ah memiliki pandangan berbeda mengenai taqiyyah. Mereka melihatnya sebagai tindakan yang hanya diperbolehkan dalam keadaan darurat dan bukan sebagai bagian dari ajaran utama Islam. Ahlussunah mendorong umat Muslim untuk tetap jujur dan terbuka mengenai keyakinan mereka, meskipun dalam situasi berbahaya.
Menurut pandangan Ahlussunah, tindakan taqiyyah harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak boleh melanggar prinsip-prinsip Islam lainnya. Mereka percaya bahwa jika ada cara lain untuk melindungi diri tanpa harus menyembunyikan identitas agama, maka hal itu harus diutamakan.

Kesimpulan
Taqiyyah adalah konsep yang kompleks dan sering kali dipahami secara berbeda oleh berbagai aliran dalam Islam. Bagi Syiah, taqiyyah merupakan kewajiban penting untuk melindungi diri dan keyakinan mereka dari ancaman. Sementara itu, Ahlussunah melihatnya sebagai tindakan yang hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat. Memahami perbedaan ini penting untuk menciptakan dialog konstruktif antar umat beragama dan memperkuat toleransi dalam masyarakat yang beragam. Dengan demikian, taqiyyah bukan hanya sekadar istilah; ia mencerminkan bagaimana umat Islam berusaha untuk menjaga iman mereka di tengah tantangan yang ada.

www.hamdalahkubahkreasindo.com